Penerapan Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA Swasta Islam Nur Ihsan Medan

Abstract

Manajemen Kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen berasal dari kata management, yang juga diterjemahkan sebagai pengelolaan. Dengan kata lain, arti dari manajemen adalah pengelolaan bisnis, pengelolaan, direksi, serta mengelola penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai target yang diinginkan. Eksplorasi ini melibatkan penelitian lapangan, yaitu: "Eksplorasi yang dilakukan secara logis dengan mengumpulkan data di lapangan." Tempat yang dipilih sebagai situasi untuk mengeksplorasi tanda-tanda alam yang terjadi di daerah tersebut, yang juga dilakukan untuk eksplorasi yang sebenarnya" (Arikunto, 1995). Penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menggunakan aplikasi manajemen kategori untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Islam Swasta Nur Ihsan, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang sesuai dengan kesimpulan masalah dan tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Islam Swasta Nur Ihsan Medan, Jalan. Bersama No. 83, Bandar Selamat, Kec. Tembung Medan. Metode Pengumpulan Data Dalam hal ini peneliti menggunakan data kualitatif dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Data Primer
Tujuan pengumpulan informasi adalah untuk langsung sampai ke posisi penelitian. Metode berikut digunakan untuk pengumpulan data primer: a. Wawancara b. Observasi atau Pengamatan c. Dokumentasi d. Subjek Pengumpul Data. 2. Data Sekunder
Mencari dan memperoleh informasi serta data dari novel, catatan harian, dan karya objektif lainnya yang berkaitan dengan penelitian merupakan tujuan dari penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti. Manajemen kelas tentu sangat penting untuk motivasi belajar. Dengan manajemen kelas yang baik, pembelajaran tidak akan terasa kaku dan membosankan. Siswa akan terus termotivasi untuk belajar sehingga mereka akan mencapai kesuksesan dalam kegiatan belajar di kelas. Kepala sekolah, terutama wali kelas, berperan penting dalam pelaksanaan manajemen kelas. Kewajiban untuk berusaha agar semua potensi di kelas dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan pembelajaran. Berikut ini dapat disampaikan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan. 1. Bagaimana manajemen kelas diterapkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Islam Swasta Nur Ihsan? 2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat manajemen kelas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Islam Swasta Nur Ihsan? 3. Apa solusi untuk mengatasi hambatan manajemen kelas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Islam Swasta Nur Ihsan?